Penyebabnya antara lain:1.Thinner yang digunakan terlalu keras dan lambat kering.
2.Epoxy terkikis pengamplasan.
3.Lapisan sebelumnya sudah terlalu tipis.
4.Sifat cat/vernis sebelumnya yang memang kurang fleksibel
Solusinya sbb :Bila sudah terjadi cracking memang agak sulit karena kita harus mengamplas dan meng-epoxy kembali kemudian mengecat ulang.Pada masa lalu tukang cat biasanya memakai thinner A sebagai pengencer dasar atau epoxy,kemudian memakai thinner yang cepat kering sebagai finishing,namun hasilnya tentu tidak kilap dan kasar.Sehingga perlu ekstra untuk memolesnys itupun kadang tidak maksimal apalagi untuk sol/sisip membuat sambungan tidak halus.Mobil2 yang masih baru biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali bagian2 sambungannya yang harus diperhatikan.Yang membuat masalah biasanya hasil pengecatan ulang orang lain yang kita tidak tahu kualitas cat/vernis yang dipakai.Sebagai pencegahan sebaiknya basahi sedikit saja bagian yang akan dicat dengan thinner,kemudian perhatikan apakah terjadi crack sampai thinner mengering.Kalau tidak cracking maka kemungkinan besar aman.Penulis memakai cara yang mudah,pasti dan aman,yaitu memakai thinner SPOT REPAIR,dan selama ini pengecatan sisip/sol yang dilakukan tidak cracking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar